Sejarah Lahir dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Buddha

Buddha, agama dengan konsep ketuhanan yang berbeda dengan agama Samawi dimana alam semesta diciptakan oleh Tuhan dan tujuan akhir dari hidup manusia adalah kembali ke surga ciptaan Tuhan yang kekal. Di Indonesia, Buddha adalah salah satu agama yang diakui keberadaannya. Namun bagaimana lahir dan berkembangnya agama dan kebudayaan Buddha?

Pertanyaan penting yang bisa dijawab dari rangkuman ini:
1. Kapan dan dimana Agama Buddha lahir?
2. Siapa itu Buddha?
3. Apa nama Kitab Buddha?
4. Apa alasan agama Buddha cepat berkembang?

Seperti agama Hindu, agama Buddha pertama kali tumbuh di India, tepatnya di India bagian timur laut sekitar tahun 500 SM. Agama ini berdasarkan pada ajaran Siddharta Gautama yang dikenal sebagai Buddha atau seseorang yang telah mendapat pencerahan. 

----------------
Siapa itu Buddha? Terlahir dengan nama Siddharta Buddha Gautama (563 - 483 SM) dari suku Sakya. Ia adalah putra raja Kerajaan Kapilavastu, yang terletak di timur laut India, dan berbatasan dengan negara Nepal. Siddharta lahir di Lumbini pada tahun 563 SM. Ia menikah pada usia 16 tahun. Meski ia dibesarkan dalam istana yang megah dan mewah, Sidharta tidak pernah merasa nyaman dengan kehidupannya. Ia tahu bahwa banyak orang diluar istana yang hidup dalam kesusahan. Orang-orang kaya banyak juga yang merasa frustasi dan tidak bahagia.

Setelah anaknya yang pertama lahir, di usianya yang ke 29 tahun,  Sidharta memutuskan untuk meninggalkan kehidupan dunia. Ia menjadi seorang pengembara dan meninggalkan kerajaannya, istrinya, dan anak laki-lakinya.  Pertama kali, ia belajar pada orang-orang bijak yang ada pada waktu itu. Setelah mereka cukup memiliki pengetahuan, ia tiba pada titik bagaimana memecahkan masalah ketidakpuasan manusia. Ia mencoba mencari jawabannya dengan bertapa dan menjalani hidup dengan makan dan minum seperti layaknya manusia. Jawaban atas segala kesulitan hidup manusia didapatinya dengan perenungan dan pergaulan dengan masyarakat. Ketika ia merenungkan permasalahan hidup manusia semalaman, ia mendapatkan jawabannya ketika fajar datang. Mulai sejak saat itu, ia menyebut dirinya Buddha atau orang yang tercerahkan.

Pokok ajaran Buddha terangkum dalam Empat Kebijakan Kebenaran:
1. Hidup manusia pada dasarnya tidak bahagia
2. Sebabnya adalah rasa egois dan nafsu
3. Nafsu dan egois dapat ditekan habis jika egoisme dan nafsu dapat ditiadakan
4. Menimbang benar, mengingat benar, dan meditasi benar

Buddha wafat pada tahun 483 SM diusianya yang ke-80 tahun. Selama sisa hidupnya setelah mendapat pencerahan, ia habiskan untuk mengajarkan apa yang menjadi pemahamannya.
----------------

Agama Buddha muncul sebagai reaksi terhadap dominasi golongan Brahmana atas ajaran dan ritual keagamaan dalam masyarakat India. Menurut ajaran Buddha, kesempurnaan atau nirwana dapat dicapat setiap orang tanpa harus melalui bantuan pendeta atau kaum Brahmana. Setiap orang mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk mencapai kesempurnaan tersebut, asalkan ia mampu mengendalikan dirinya sehingga terbebas dari samsara atau roda kelahiran dan kematian.

Keseluruhan ajaran Buddha dibukukan dalam Kitab Tripitaka. Berikut ini tiga kumpulan tulisan Tripitaka beserta penjelasannya:
1. Sutta (Suttnata) Pitaka, berisi kumpulan khotbah.
2. Vinaya Pitaka, berisi aturan-aturan yang berkenaan dengan kehidupan pendeta.
3. Abhidharma Pitaka, berisi filosofi, psikologi, klasifikasi, dan sistematisasi doktrin.

Dalam perkembangannya, agama Buddha terpecah menjadi dua.
Berikut ini dua aliran agama Buddha beserta penjelasannya:
1. Aliran Hinayana, mengajarkan bahwa untuk mencapai nirwarna sangat tergantung pada usaha diri melakukan meditasi.
2. Aliran Mahayana, mengajarkan bahwa untuk mencapai nirwana, setiap orang harus mengembangkan kebijaksanaan dan sifat welas asih (belas kasih).

Perkembangan agama Buddha di India mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Ashoka dari Dinasti Maurya (273-232 SM). Pada pemerintahannya, Raja Ashoka menetapkan agama Buddha sebagai agama resmi negara.

Agama Buddha kemudian dengan cepat berkembang dan diterima oleh masyarakat India, berikut ini alasannya: 
1. Buddha menyampaikan ajaran ajarannya dengan bahasa Parkrit. Bahasa ini adalah bahasa rakyat sehari-hari, tidak seperti dalam agama Hindu yang menggunakan bahasa Sansekerta yang hanya dimengerti oleh kaum Brahmana.
2. Agama Buddha bersifat non-eksklusif, artinya bisa diterima siapa saja dan tidak mengenal pembagian atas kasta-kasta.
3. Agama Buddha tidak mengenal perbedaan hak antara pria dan wanita.

0 Response to "Sejarah Lahir dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Buddha"

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

wdcfawqafwef